Kamis, 15 Desember 2016

KOSONG ADALAH ISI & ISI ADALAH KOSONG

Ketika saya masih kecil saya senang sekali menonton serial "Kera Sakti Sun Go Kong" dan saya sangat senang kepada pembawaan tokoh Sang Biksu Tong Sam Cong yang sangat tenang menghadapi situasi kondisi yang genting sekalipun, kata-kata yang selalu saya ingat yang selalu diucapkan oleh Biksu Tong adalah "Kosong adalah isi dan isi adalah kosong" saya bingung apa arti kata tersebut.

Setelah saya dewasa dan mencari filosofi kata tersebut ternyata memang luar biasa, dibawah ini penjelasan artikulasi kata tersebut :


"Kosong adalah isi", ia kosong namun sebenarnya sedang dalam proses pengisian. Maknanya adalah untuk bisa menguasai sebuah ilmu dan hikmah maka sebelumnya kita wajib mengosongkan gelas ilmu kita. Tanpa itu ilmu akan sulit masuk karena gelas pengetahuan kita sudah penuh.

Katakanlah anda ingin memahami makna dibalik amalan rezeki, maka mengosongkan diri adalah sebuah syarat agar makna amalan rezeki bisa anda serap seutuhnya. Hilangkan perasaan sudah pintar, pandai, hebat dsb. Hilangkan prasangka negatif, kemudian niatkan untuk menambah pengetahuan tentang hal tersebut. Jika hati sudah kosong maka gelas pengetahuan akan mudah sekali untuk masuk dan mengisi penuh dengan sebuah hikmah.

Saya pernah kedatangan tamu seseorang yang secara finansial kurang, non islam, dan secara kepribadian kurang menyenangkan. Dia datang ke rumah saya dengan sahabatnya dikarenakan ada perlu. Namanya manusia kalau ada perlunya baru datang. Tetapi saya terima dengan kedua tangan terbuka walaupun istri saya antipati dan menyarankan tidak usah digubris. Barangkali ada manfaat yang bisa saya ambil darinya. Benar saja, dengan kedatanganya saya mendapatkan sebuah hikmah besar. Ia adalah sebuah peluang usaha diaman hal ini menjadi calon keran baru penghasilan kami.

Begitulah, kalau menginginkan untuk memahami sebuah hikmah maka kosongkanlah dirimu dari sifat merasa sudah pintar, niscaya pemahaman itu akan gampang masuk. Dan ingatlah, sekali saja ilmu hikmah itu masuk kedalam hati anda maka selamanya tidak akan pernah hilang.

Sebaliknya, "isi adalah kosong". Siapapun yang merasa hebat, merasa pintar, merasa tinggi dsb sejatinya ia kosong. Setiap yang merasa bisa sebenarnya ia tidak memahami hikmah. Dan setiap ada ilmu dan kebijaksanaan yang baru tidak akan bisa masuk meresap dalam hatinya. Tidak peduli ia adalah ustadz, ulama, ketua atau bahkan presiden sekalipun. Yang namanya kesombongan adalah saudara setan, dan tipu daya setan itu sangatlah lemah.
 Jangan sampai kesombongan membuatmu binasa. Anda bisa lihat bagaimana ada seorang ustadz yang ngamuk hanya karena ada kesalahan soundsistem. Sehingga yang menangani sound sistem ketika ia ceramah mendapatkan getahnya, yakni dimarahi dan diperlakukan secara tidak bijaksana. Akibatnya dia di "bully" orang lain di internet. Walaupun ia mencoba membersihkan namanya tetap saja reputasinya sebagai seorang penceramah hancur.

Itulah makna falsafah kosong adalah isi, isi adalah kosong. Jangan hanya dijadikan bacaan namun cobalah dipraktekkan.



Let's Moving On

Entah apa yang ku rasakan saat ini, tapi memang mungkin ini adalah sebuah awal perjalanan yang menarik untuk diriku sendiri dalam kiprah menjalin rasa dengan pena. Sungguh kerja keras yang telah ku jalani hingga akhirnya kini ku kenal beliau, yang saya rasakan dan pahami dia berhasil menggerakan niat dan minat hati seseorang untuk lebih berkompeten melangkah maju menata masa depan, contohnya dengan mewajibkan setiap muridnya untuk berkreasi menuangkan ide dan pemikiran emas mereka melalui media blog, memang awalnya sifatnya hanya seperti pemaksaan tugas saja, tapi esok hari mereka akan sadar betapa mulianya berbagi ilmu bagi setiap umat. Oleh karena itu kita sebagai gerakan perubahan mulai dari sekarang mari bersama-sama membangun perubahan yang nantinya akan mencetak regenerasi dengan pola pikir layaknya sang penggerak. (Let's Moving On)



Abdul Basit, Dr, H, M.Ag